Film Indonesia sedang bangkit lagi dan sebagai anak bangsa tentu aku selalu ingin support karya anak dalam negeri. Film animasi atau Film Kartun adalah genre yang bisa dinikmati semua usia, dan selama ini menikmati film animasi luar selalu membuat aku excited. Bila orangtua sudah excited maka dipastikan anak-anak level excitednya diatas orangtua nah apakah Titus demikian?
9 Januari 2020 MNC Pictures kembali meluncurkan serial animasi Indonesia, ketika anak-anak meminta untuk menonton film dalam rentang usia mereka maka tak ada kata untuk menolak dan lagian sebagai dukungan karya anak negeri kenapa tidak. Titus : Mystery of the Enygma adalah judulnya. Dari judulnya sudah sangat tidak Indonesia yah belakangan tahu sih maksudnya supaya bisa go international. Lalu ku teringat pada film animasi Malaysia Ipin Upin serial keris sakti Ipin Upin yang tetap melenggang cantik ke bioskop diluar Malaysia meski dengan judul yang sangat melayu (kan bisa dikasih dalam kurung gitu translete to english).
Sebagai orang dewasa yang malas membaca aku sendiri bingung apaan sih Enygma ini, meski dari cuplikannya ya bisa tahu deh itu semacam bio energi tapi tetap saja bikin bingungkan hehe. Titus adalah detektif tikus, jadi ada tikus kecil yang suka banget menyelesaikan teka teki sehingga suatu saat dia tertarik dengan Enygma. Titus ditemani oleh Kelinci Bobit dan Kadal Fira. Lokasi pun sangat tidak Indonesia melainkan disebuah kota bernama Steamburg.
Film ini gak berhasil membuat aku melek, alhasil aku tertidur. Namun anak-anak tetap memberi rating film ini bagus dan seru apalagi pas bagian “terimalah lagu ini, dari orang biasa” yaelah itukan lagu orang gede bro! tapi ya anak zaman now mana punya lagu anak-anak ya hehe.
Untuk kualitas animasi aku akui ok lah, ada kemajuan buat bangsa Indonesia namun untuk jalan cerita aku merasa ini gak Indonesia banget. Kenapa sih gak angkat tema yang so Indonesia? Misal permasalahan sampah di sepanjang aliran sungai, bisa jugakan dibuatkan cerita misteri. Misalnya kampung Udin banjir dan dicari tahu apakah penyebab banjir? Misteri lingkungan bisa dibuat menarik dan aku pikir pasti banyak ide sederhana yang layak dijadikan film animasi, yah ke si Juki gitu yang ngankat jengkol dalam filmnya hehe.
Indonesia harus belajar banyak dari Ipin Upin, animasi Maaysia ini selalu mengangkat cerita sederhana meski sesekali ada halunya juga sih bocah kembar ini hehe, tapi paling tidak masih melihat suasana yang sangat Malaysia. Titus akan lebih baik bila mengulas masa kecil anak-anak di Indonesia sehingga anak-anak yang menonton bisa belajar satu hal. Ada banyak cerita legenda yang bisa dibuat animasinya dan menurutku itu jauh lebih menarik daripada menyajikan sesutu yang belum mampu dipikirkan anak-anak.
Para pengisi suara sih beberapa orang familiar ditelinga mami seperti Lukman Sardi yang jadi Bobir, Robby Purba si Bulpan dan Abani Yasiz sebagai Titus, menurutku sih sayang banget dengan masa garap 4 tahun ceritanya begini, tapi kalau kualitas animasi patutlah diapresiasi, semoga next makin banyak animasi Indonesia yang menyuguhkan Indonesia.
Rating Versi Parents : 5.5/10
Rating Versi Anak : 7/10
Oalah sayang ya mbak. Seperti biasa kita ini memang sepertinya kurang bangga dengan identitas Indonesia, jadi ya masih galau. Semoga setelah ini bermunculan film kartu yang lebih berkualitas
4 tahun cuma seperti itu? Kayanya aku bakal ketiduran juga deh
Eniwei penasaran ama ide dan penulis scenario nya kok ga berpikir utk berjaya di tanah air dulu sih
Aku liat traillernya lumayan menarik, walau ga sempet nonton karena terbilang cukup cepat turun layar. Meski tak lagi anak-anak (dan belum ada anak) aku masih cukup menikmati film animasi apalagi ini buatan dalam negeri
Baru tau malah saya. Pernah denger judulnya dari flyer di mana gitu. Mungkin karena disesuaikan tema dan juga genre nya gitu kali, Mbak. Ini fantasi dan fabel juga kan ya. Semoga next ada film animasi yang lebih Indonesia.
Aku juga udah nonton film ini. Dari dialognya kok aku merasa ini film alih bahasa, ya. Bukan yang asli ditulis dalam bahasa indonesia, gitu. Entahlah.
Lama juga ya proses produksinya sampai 4 tahun.
Jadi bahasanya aja ya yang Indonesia, setting dan ceritanya nggak Indonesia banget.
Iya semua masih luar