Traveling selalu membawa kisah, tahun ini bisa dibilang adalah traveling paling istimewa dalam hidupku. Bertahun-tahun setelah menikah dan memiliki anak aku bermimpi ingin membawa suami dan kedua anakku bertemu dengan uci (baca : nenek).
Kenangan masa kecil bersama nenek memang tak banyak, hanya beberapa kali saja kami saling mengunjungi. Dalam ingatanku nenek adalah wanita hebat. Nenek sering ditinggal oleh kakek untuk melakukan syiar agama, ya maklumlah kakek kami salah satu pengurus Muhammadiyah di Tapanuli Tengah, beliau kerap melakukan perjalanan meninggalkan nenek.
Nenek sudah lama sakit, namun setia bertelepon beliau masih bisa dengan jelas mendengar, masih jelas bercerita dan menanyakan mana suami dan anak-anakmu. Salah satu do’a ku agar aku bisa mempertemukan nenek dengan keluarga kecil ku. Namun tahun lalu Allah telah memanggil nenek, di usia ke 110 tahun pergi menghadap sang pencipta dan rasanya seperti pupus langkah ku menuju kampung halaman nenek.
Lebaran kali ini sudah tidak berniat mudik, alasannya ongkos pesawat sedang menggila namun Allah kasih cara lain yang akhirnya membawa kami mudik lebaran juga ke Palembang. Sesampainya di Palembang keesokan harinya mamak mengajak ku untuk pulang kampung, ke kampung halaman mamak dan papa sekaligus. Wow impian bertahun-tahun lalu akhirnya akan terealisasi juga.
Kampung mamak berada di ujung Sumatera Utara, Natal namanya sedangkan kampung papa berada di Tapanuli Tengah, Sibolga namanya. Ada rasa sangat bahagia ketika membayangkan akhirnya aku bisa membawa anak-anak dan suami untuk mencium, merasakan udara kampung halaman kedua orang tua ku. Perjalanan akan kami tempuh dengan menggunakan kendaraan darat.
Modal Google Map
Traveling kali ini memang seru, selain karena adikku baru bisa nyetir dengan mobil baru maka kami juga buta arah haha. Say thank you deh sama teknologi, bermodal google map akhirnya kami bisa melakukan traveling dengan baik. Dan semua prediksi google map memang juara. Palembang – Natal adalah tujuan pertama kami prediksi lama perjalanan 32 jam, alhamdulillah pukul 1 siang kami sudah tiba di Natal. Natal adalah daerah pesisir pantai, setelah melepas lelah aku, suami dan kedua anak kami pergi menuju pantai. Mendengar suara ombak, mencium aroma asinnya garam membawa kenangan masa kecilku, namun kali ini aku bersama keluarga kecilku. Tak terasa waktu berbuka hampir tiba kami pun segera pulang ke rumah sepupu ku. Keesokan harinya kami berziarah ke makam kakek-nenek ku, makam uwak dan kerabat lainnya.
Setelah sahur kamipun berencana menuju Sibolga, kampung halaman papa. Perjalanan Natal – Sibolga via Danau Si Ais sungguh memanjakan mata dengan keindahan alam. Sepanjang jalan ada Danau indah, ada air terjun Aek Matutung dan akhirnya kami tiba juga di Sibolga, dan malam ini adalah malam takbiran. Tak pernah terbayangkan kalau aku akan merasakan bertakbiran di kampung nenek bersama keluarga kecil ku.
Selesai sholat Ied kami langsung menuju makam nenek, rasanya ingin memeluk tubuh kurusnya, rasanya ingin membangunkannya sekedar untuk memandang wajah suami dan kedua anakku. Namun dengan memeluk batu nisan nenek saja aku bahagia banget, akhirnya kita bertemu ya uci ku sayang. Inilah anak-anak ku ci, ini suami ku ci..maafkan ya ci enggak bisa kita bertemu ketika uci hidup, maafkan ya ci …
Ada perasaan lega, bahagia, sedih dan sedikit kecewa karena bagian mimpiku terkoyak dan tak akan pernah terlaksana. Setelah dari Sibolga kamipun bergerak menuju pulang kembali ke Palembang. Ada banyak kabupaten yang kami lewati, dan bagi suamiku ini adalah perjalanan teristimewa nya karena bisa mengelilingi hampir seluruh provinsi yang ada di pulau Sumatera.
waaa sumatra utara air terjuny keren keren
bersyukur masih bisa pulkan sekalian traveling ya mbak