Sebenarnya sudah lama ingin menuliskan review Film US, namun ternyata semua hanya angan hehe. Menonton film ini terpaksa aku lakukan dengan teman kantor, karena usianya enggak cocok untuk anak-anak.
Sejak melihat posternya di bioskop aku sudah penasaran, seorang wanita dengan topeng dan dia kulit hitam. Sutradaranya Jordan Pele sebagian besar penonton menebak bahwa film ini akan menyinggung rasis seperti kebiasaanya, tapi film US tak membawa isu ras sedikitpun.
Seperti biasa, aku enggak akan bahas adegan per adegan melainkan peasan apa yang tercerna oleh kepala ku. Sejak awal fim ini main dengan adegan anak kecil yang pergis endirian ke rumah hantu, aku sudah menebak endingnya dan salah semua hehe. Yah memang resiko film thriller selalu menguras energi untuk mencerna filmnya.
Menariknya film barat selalu bisa memvisualisasikan degan keren antara alam nyata dan ghaib. Film US diawali dengan seorang anak perempuan yang masuk ke rumah hantu dan hitungan detik dia berteriak. Singkat cerita anak kecil ini besar dan sudah memiliki keluarga, suami, sepasang anak, dan dirinya.
Saat musim liburan keluarga inipun pergi berlibur, naas malam itu muncul anggota keluarga lain di luar rumahnya, namun yg membuat kaget semuanya mirip mereka, suami, sepasang anak, dan dirinya. Seolah sedang berkaca tapi itu bukan mereka.
Aku berpikir semua trauma yang muncul dalam adegan adalah petunjuk teriakan anak perempuan itu. Jadi di alam lain ada kehidupan yang sama persis dengan kita dan terpisah dimensi, misal saat ini aku sedang menulis cerita ini maka di alam lainpun ada aku dengan kegiatan yang sama.
Di akhir film akhirnya aku tahu bahwa anak perempuan itu bertukar tempat, pantas saja setelah teriakan itu dia tak bisa bicara, diamnya bukan trauma melainkan dia sedang belajar menyesuaikan alam barunya. Dan semalam kami menonton film Siderman – Far From Home dalam satu adegan kembali dinyatakan bahwa ada planet bumi yang berbeda dengan yang ditempati saat ini, mirip seperti teori dalam film US.
Perlawanan pun terjadi, bukan hanya satu keluarga tapi semua orang diserang dan dibunuh menggunakan gunting oleh orang yang mirip dengan dirinya. Mereka dari dimensi lain merasa kecewa karena kita tak pernah tahu keberadaan mereka di alam lain dengan kondisi yang terbelakang.
Aku jadi teringat ketika suatu saat ada seseorang yang sedang dirasuki roh dan dia teriak ingin pulang menggunakan mobil, yah mereka punya kehidupan yang sama dengan kita. Ketidak adilan kerap membuat orang ingin mengambil apa yang sudah kita miliki. Film US menyetting cerita dengan sangat baik, karena pada akhirnya aku paham bahwa bisa jadi suami yang bersamaku saat ini bukanlah suami ku melainkan seseorang dari alam yang menyerupainya iiihhh.
Pernahkan mendengar ada orang yang merasa pergi dengan Ibunya tapi bukan ibunya, pernah kan dengar cerita ada istri yang merasa dihamili suaminya tapi bukan suaminya. Di negeri kita hal ini berbau mistis, enggak pernah dikaji dan tak di filmkan. PAdahal film US ini lebih kurang seperti itu mengangkat tema mistis menjadi sebuah tontonan mengasyikkan tanpa harus tutup mata dan terbayang-bayang dengan wajah seram hantu.
Bahkan sebagai muslim aku juga mengimani makhluk ghaib, salah satunya Jin yang bisa mmenyerupai wujud manusia yang kita kenal. Film US cukup membuat aku merasa puas karena mampu membuat aku penasaran dari awal sampai akhir. Dan pelajarannya adalah jangan pernah abaikan makhluk lain sekalipun itu bayangan mu.
Pesannya sih keren ges bahwa kita memang sudah mulai tak peduli dengan sesama, bahwa ketakutan terbesar itu adalah diri kita sendiri dan bahaya yg kita hadapi sumbernya dari diri kita sendiri.