• Home
  • Travelling
  • Kuliner
  • About Me
  • Contact Me
Monday, October 27, 2025
  • Login
Komburmamak : Movie Marathon
  • Home
  • Travelling
  • Kuliner
  • About Me
  • Contact Me
No Result
View All Result
  • Home
  • Travelling
  • Kuliner
  • About Me
  • Contact Me
No Result
View All Result
Komburmamak : Movie Marathon
No Result
View All Result
  • Travelling
  • Drakor
  • Kuliner
  • Kids
  • Technology
  • Inspirasi

Muara Badak Ulu: Ketika Lidi Sawit dan Nipah Menjadi Sumber Harapan  

Kombur Mamak by Kombur Mamak
October 27, 2025
in Headline, Inspirasi
0
Kisah inspiratif dari Muara Badak Ulu,

Dari Limbah Jadi Berkah: Inovasi Masyarakat Muara Badak Ulu bersama Astra

0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Muara Badak Ulu: Ketika Lidi Sawit dan Nipah Menjadi Sumber Harapan

Assalamu’alaikum, kali ini aku akan mengulas salah satu desa binaan Astra yang masyarkatnya bisa meningkatkan ekonomi dari lidi, iya beneran lidi! Jadi ingat yang dongeng bahwa dengan sebatang lidi pasti bisa melakukans esuatu apalagi kalau lidinya banyak dan kini di dunia nyata aku akan mengulas Cerita Hijau dari Muara Badak Ulu: Lidi Sawit, Nipah, dan Semangat Desa Binaan Astra.

Kisah inspiratif dari Muara Badak Ulu,
Dari Limbah Jadi Berkah: Inovasi Masyarakat Muara Badak Ulu bersama Astra (Komburamak.com)

Ada satu hal yang membuatku selalu kagum dengan program Desa Binaan Astra: mereka tak hanya datang membawa bantuan, tapi benar-benar membuka mata masyarakat terhadap potensi di sekelilingnya. Dan kali ini, rasa kagum itu muncul lagi ketika aku mengenal Desa Muara Badak Ulu di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

BacaJuga

Review Drakor Genie, Make a Wish (2025): Pelajaran dari Tiga Permintaan dan Hati yang Murni

Liburan Impian di Tengah Laut : Smurfs Party & Pickleball Seru Bareng StarDream Cruises!

Review Drakor “Karma” : Ketika Balasan Tak Selalu Datang dari yang Tersakiti

Jujur saja, sebelumnya aku tak pernah membayangkan bahwa lidi sawit bisa jadi sumber penghasilan. Dalam pikiranku, lidi ya identik dengan sapu lidi biasa bahannya dari kelapa, bukan dari pelepah sawit. Tapi di desa ini, masyarakat justru berhasil menyulap sesuatu yang dianggap limbah menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan.

Lidi Sawit: Dari Kebun ke Kehidupan

Muara Badak Ulu dikelilingi perkebunan sawit. Setiap hari, para pekerja memotong tandan buah segar, meninggalkan pelepah dan batang yang berserakan di kebun. Dulu, semua itu dianggap tak berguna. Tapi kini, warga punya cara pandang berbeda.

Bersama tim pendamping Desa Sejahtera Astra (DSA), mereka belajar bahwa dari pelepah sawit bisa diambil lidi sawit yang kuat dan lentur. Dari situ lahirlah produk sederhana tapi bermakna: sapu lidi sawit dan kerajinan tangan.

Aku bisa membayangkan bagaimana para ibu duduk berkelompok di bawah rumah panggung, menganyam lidi dengan sabar sambil berbagi cerita. Ada kehangatan dan kebanggaan di setiap jalinannya karena setiap sapu yang terbuat bukan sekadar alat kebersihan, tapi simbol perubahan hidup.

Kini, sapu lidi dari Muara Badak Ulu tak hanya dipakai di rumah sendiri, tapi juga dijual ke luar daerah. Beberapa kelompok usaha bahkan mulai merambah penjualan online. Semua berawal dari hal yang nyaris tak dipedulikan, tapi menjadi penggerak ekonomi rumah tangga.

Nipah: Manisnya Alam Pesisir

Selain sawit, Muara Badak Ulu juga dianugerahi tanaman nipah yang tumbuh subur di pesisir dan rawa-rawa. Tanaman ini dikenal sebagai bagian dari ekosistem mangrove yang menjaga pantai dari abrasi. Tapi bagi masyarakat sini, nipah lebih dari sekadar pelindung alam ia juga sumber kehidupan.

Daun nipah dijadikan atap tradisional, sementara niranya bisa diolah menjadi gula nipah yang aromanya manis alami. Aku membayangkan prosesnya: nira segar ditampung dari bunga jantan nipah, lalu dimasak perlahan di tungku kayu hingga berubah jadi gula cokelat keemasan.

Bersama Astra, kelompok usaha nipah mendapat pelatihan tentang cara mengemas dan memasarkan produk dengan lebih baik. Kini, Gula Nipah Muara Badak tampil dalam kemasan modern, tanpa kehilangan nilai tradisinya. Rasanya? Manis alami, sehangat semangat warganya.

Astra dan Gerakan Ekonomi Hijau

Yang aku suka dari program Astra ini adalah cara mereka melihat desa bukan sebagai penerima bantuan, tapi sebagai mitra perubahan. Di Muara Badak Ulu, Astra tak hanya mengajari cara membuat produk, tapi juga membangun kesadaran tentang ekonomi hijau dan keberlanjutan.

Lidi sawit dan nipah sama-sama ramah lingkungan. Mengolahnya berarti memanfaatkan sumber daya alam tanpa merusak ekosistem. Selain itu, kegiatan produksi banyak dilakukan oleh perempuan desa sebuah langkah nyata dalam pemberdayaan ibu rumah tangga agar bisa berpenghasilan dari rumah.

Astra menyebut semangat ini dengan tagline “Satukan Gerak, Terus Berdampak.” Dan benar saja, di Muara Badak Ulu, gerak itu sudah nyata terlihat. Bukan gerak besar yang mencolok, tapi gerak kecil yang konsisten yang pada akhirnya membawa dampak besar.

Cerita dari Desa

Salah satu ibu pengrajin lidi pernah berkata, “Dulu kami tak pernah terpikir lidi sawit bisa dijual. Sekarang malah jadi sumber penghasilan tambahan. Kami senang karena bisa bantu ekonomi keluarga tanpa meninggalkan rumah.”

Kalimat sederhana itu menggambarkan segalanya. Bahwa pemberdayaan sejati bukan hanya tentang pelatihan dan modal, tapi tentang membangkitkan keyakinan bahwa mereka mampu.

Begitu juga dengan kelompok usaha nipah. Dulu mereka hanya menjual gula nipah ke pasar tradisional. Kini, produk mereka mulai dikenal di luar daerah. Ada rasa bangga karena hasil kerja keras mereka diakui, dan ada harapan bahwa anak-anak muda desa akan melanjutkan semangat itu.

Dari Desa untuk Indonesia

Kisah Muara Badak Ulu membuatku merenung. Kadang kita terlalu fokus pada hal besar, padahal perubahan sering dimulai dari sesuatu yang kecil dan sederhana. Seperti lidi yang rapuh bila sendiri, tapi kuat jika diikat Bersama begitu pula masyarakat desa ini yang bersatu dalam semangat gotong royong.

Melalui program Desa Binaan Astra, Muara Badak Ulu membuktikan bahwa kemandirian bukan mimpi. Bahwa desa bisa maju dengan caranya sendiri—selama ada kemauan, kolaborasi, dan cinta pada lingkungan.

Dari Kalimantan Timur, aku belajar bahwa keberkahan bisa datang dari hal yang tak terduga. Bahkan dari sebatang lidi sawit dan sehelai daun nipah.

 

 

Tags: Desa Binaan Astra
Previous Post

Review Drakor Genie, Make a Wish (2025): Pelajaran dari Tiga Permintaan dan Hati yang Murni

Related Posts

Review Drakor Genie, Make a Wish (2025): Pelajaran dari Tiga Permintaan dan Hati yang Murni
Drakor

Review Drakor Genie, Make a Wish (2025): Pelajaran dari Tiga Permintaan dan Hati yang Murni

October 10, 2025
StarCruises
Headline

Liburan Impian di Tengah Laut : Smurfs Party & Pickleball Seru Bareng StarDream Cruises!

October 8, 2025
Drama Korea Baru Karma
Drakor

Review Drakor “Karma” : Ketika Balasan Tak Selalu Datang dari yang Tersakiti

May 9, 2025
Drama Korea Buried Hearts
Drakor

Buried Hearts : Ending Tragis Akibat Balas Dendam

April 30, 2025
Heavenly Ever After
Drakor

Heavenly Ever After, Bahagiakah di Surga?

April 29, 2025
Review Film Chamkila
Headline

Review Film “Chamkila Amar Singh” : Inspirasi dari Kegigihan dan Kebenaran yang Berani Disuarakan

January 1, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hi, I am Uli, a wife, mom of two, working mom and also as a blogger. Live happily with gratitude and patience. Contact me +62 896 2710 3287
  • Home
  • Travelling
  • Kuliner
  • About Me
  • Contact Me

Blognya Emak-Emak © 2021 Kombur Mamak.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Travelling
  • Drakor
  • Kuliner
  • Kids
  • Technology
  • Inspirasi

Blognya Emak-Emak © 2021 Kombur Mamak.