Sejak 11 Maret aku lihat ada konten baru di Hotstar “Turning Red” dan akhirnya wiken kemarin bersama suami serta kedua anak laki-laki ku kami menonton Turning Red, berkisah tentang Meilin seorang anak perempuan keturunan Tiongha yang sempurna di sekolahnya. Nilai Meilin minimalnywa saja A+ wow kata anakku “nggak bosen apa dia mi?” ternyata bagi anak cowok punya nilai sempurna itu bukan impian yes haha.
Meilin punya teman se-geng yaitu Miriam, Priya dan Abby ini akan mengingatkan kita ketika SMP punya teman kompak baik di sekolah maupun saat bermain. Meilin ini anak yang patuh dengan Ibu nya, Meilin selalu menepati janji ketika Ibu nya mengajak untuk beberes kelenteng. Oneday Meilin terbangun dari tidur dan dia kaget mendapati dirinya berubah menjadi Panda Merah, persis dengan Panda yang ada disamping Dewi Sun Yi (kalau tak salah ingat). Meilin kaget dan dia lari ke kamar mandi, Ibunya Ming seolah menyadari bahwa Meilin mengalami sesuatu dan yes adegan ini membuat kita menebak bahwa Meilin mengalami menstruasi, lalu sang Ibu tergopoh mengambil pembalut dan masuk ke kamar mandi menyusul Meilin. Ada dialog Ibunya meminta maaf karena nggak membicarakannya sejak awal dengan Meilin, nah disini parents diingatkan bahwa membicarakan menstruasi bagi anak perempuan kalau bisa sedini mungkin ya kita kerap seperti Ming yang berpikir “ah belum waktunya, eh tahu-tahu anak kita menstruasi jadi deh kelabakan”.
Film Turning Red ini juga membuat aku semakin mudah menjelaskan kepada kedua anak lelakiku yang kerap bertanya mengapa aku tak sholat dengan mereka. Spontan mereka bertanya wah itu seperti mami ya, Meilin pakai pampers ya? Di film Turning Red ini jelmaan Panda Merah pada diri Meilin adalah sebuah kutukan turun temurun dan dialami oleh semua perempuan di keluarga Meilin baik Neneknya, Ibunya dan para Tantenya. Karena Meilin sudah mengalami Turning Red maka Ibunya menjadi lebih protektif, Ibunya takut Meilin terlibat pergaulan bebas, Ibunya takut nilai Meilin merosot dan betapa kagetnya Ming ketika mendapati buku diari Meilin berisi coretan ‘mesum’ ala anak remaja. Meilin menggambar sosok Devon pria di minimarket yang menjadi incaran gengnya. Aku bilang ke suami “wah ini seperti mami dulu haha, entah mengapa dulu aku menulis cerita ‘mesum’ ala Meilin di buku diari padahal ya cuman khayalan seperti Meilin, dan Mamak ku juga seperti Ibu Meilin yang terbelalak dan berpikir aku sudah jauh haha.
Ketika Meilin mengalami perubahan ini Ibunya berpikir itu adalah efek buruk dari teman-temannya, dan ini biasa banget ya parents kita merasa mengenal banget anak-anak kita padahal ada sifat yang disembunyikan anak-anak dari kita dengan berbagai alasan. Meilin bisa mengontrol emosinya sehingga dia tak mudah berubah menjadi monster Panda Merah, Ibunya juga kaget bagaimana Meilin bisa mengontrol emosinya? Meilin jawab dia hanya mengingat teman-teman yang menyayanginya, nah aku sempatkan bilang ke anak-anakku “ntar kalau mami/istri/anak perempuan kalian turning red maka kalian cukup sayangi dia, nggak usah diapa-apain ya”
Aku sendiri mengartikan Turning Red adalah tentang menstruasi, karena menjelang menstruasi hormon kita diaduk-aduk banget kan. Kalau tetiba aku emosi biasanya langsung cek kalender dan aku tahu memang waktunya menstruasi. Mengendalikan emosi menjelang menstruasi memang susah-susah gampang, dan hal inilah yang dialami Meilin sehingga harus ada ritual mengusir monster dalam dirinya, apesnya ritual tersebut harus dilaksanakan bersamaan dengan jadwal konser boyband kesayangan Meilin. TIket konser yang mahal membuat Meilin berpikir memanfaatkan Panda Merah dalam dirinya, namun akhirnya ketahuan deh sama Ibunya . Disaat bersamaan Meilin dan teman-temannya baru ngeh kalau ternyata konser 4 Town adalah tanggal 25 bukan tanggal 18. Meilin marah besar kepada Abby, artinya Meilin nggak bisa datang ke konser karena dia melaksanakan ritual pengusiran Panda Merah.
Setelah ketahuan oleh Ibunya Meilin diajak pulang dan Ayahnya Jin mengatakan bahwa Ibunya juga memiliki Panda Merah, begitu juga Nenek dan Tantenya. Meilin mengikuti ritual namun sesi akhir dari ritual Meilin memutuskan tak akan mengusir Panda Merah dari dirinya “Kita semua punya sisi liar. Sisi yang berantakan, berisik, dan aneh yang tersembunyi. Banyak dari kita tak pernah membiarkannya keluar,” Ritualpun berakhir dengan berantakan, Meilin menyusul teman-temannya untuk menonton konser. Saat itulah Ming merasa marah dan bisa ditebak Panda Merah Ibunya muncul, Panda Merah Neneknya serta Tantenya juga muncul tahu PAnda siapa paling gede? Panda Ibunya Mei!. Dari ilustrasi ini tampak bahwa emosi seorang Ibu mengalahkan segalanya haha akupun bilang ke anak-anaku “begitulah mami juga punya emosi tapi tolong jangan dipancing ya, ntar seperti Ibunya Mei Panda Merah mami gede banget” hahaha.
Well, secara animasi sih biasa saja menurutku. Tapi soal cerita ini sebenarnya agak berat untuk anak-anak dibawah usia 13 tahun ya karena kalau nggak paham maka Turning Red akan membuat mereka bingung, ini nyeritain apaan sih?. Namun aku cukup menikmatinya karena bisa sesi edukasi kepada anak cowokku, dan kebetulan Senin kemarin aku menstruasi lalu aku bisa mengingatkan mereka “plis hati-hati ya mami sedang Turning Red” dan sekarang aku nggak perlu bilang pakai pampers lagi hahaha cukup bilang Turning Red dan mereka paham ada Panda Merah dalam diriku haha.