Bharat adalah film India yang cukup menguras air mataku. Biasanya jarang banget bisa nangis sesenggukan kalau menonton film India dan pada akhirnya aku tahu jawabannya, ternyata Bharat adalah film India merupakan remake film Korea pada tahun 2014 berjudul Ode To My Father uhm.. pantas saja film ini membuat aku mengeluarkan air mata sama seperti ketika menyaksikan film Korea hiiks, sedih sumpah!
![Remake Film](http://komburmamak.com/wp-content/uploads/2019/08/BHARAT-VS-Ode-to-My-Father-1.png)
Bharat berkisah tentang perjuangan orang-orang India pada masa lalu ketika India dan Pakistan terlibat perang isu Agama Hindu vs Islam, peperangan terjadi dan mengakibatkan banyak orang-orang terpisah dari keluarga mereka. Lalu apakah Bharat memiliki cerita yang sama persis dengan Film Korea ? Jawabannya iya semua sama bahkan setting cerita juga sama yaitu tentang masa perang.
Film ini bercerita tentang sebuah keluarga yang ingin mengungsi namun apa daya sang kakak harus kehilangan adiknya karena terlepas dari gendongannya, sang Ayah memutuskan untuk mencari adiknya dan menitipkan pesan ke anak tertuanya untuk menjaga Ibu dan dua orang adiknya selama Ayahnya tak kembali. Ayahnya menyebutkan nama sebuah toko untuk didatangi karena disana ada adik ayah nya “Pergilah ke toko bibi mu, tunggu ayah di sana dan aku akan bawa adikmu ke sana” begitu pesan sang Ayah dan itu adalah saat terakhir Bharat melihat sosok Ayah, dengan berurai air mata Bharat menatap Ayahnya dan rasa bersalah membuat Bharat berjuang keras dan sepenuh tenaga untuk menjadi sosok pengganti ayahnya.
Singkat cerita Bharat sampai harus mengorbankan kehidupan pribadinya (menikah) demi membuat keluarganya bahagia, di saat orang-orang mulai menjual toko nya karena konsep mall sudah mulai ada, maka Bharat bertahan untuk tak menjualnya dengan satu alasan “dia masih menunggu ayahnya” usianya sendiri sudah 70 tahun tapi dia selalu memegang teguh janjinya. Sampai akhirnya ada sebuah acara televisi yang mempertemukan keluarga terpisah dan Bharat memberanikan diri mendaftar ke acara tersebut dan usahanya tak sia-sia karena akhirnya dia bisa menemukan adiknya yang hilang namun tidak dengan ayahnya.
Ibunya pun meninggal dunia serelah 6 bulan bertemu dengan adiknya yang hilang dan pada akhirnya Bharat menyadari bahwa Ayahnya takkan pernah datang, tokopun dijual dan dia menikah diusia 70 tahun bersama kekasih yang setia menantinya.
Lalu apa saja sih perbedaan Bharat dan Ode To My Father versi Korea ?
- Pekerjaan Pemeran Utama, Versi India menurutku lebih menarik karena perjuangannya tampak jelas . Bharat memulai sebagai pemain sirkus kemudian bekerja ke luar negeri menjadi pengebor minyak, menjadi pelaut dan baru memutuskan membeli Toko Bibi nya. Versi Korea pekerjaannya di pertambangan batubara. Dan ada satu scene yang benar-benar sama dimana ada kecelakaan dilokasi kerja dan Bharat hampir saja meninggal namun selamat dan versi Koreanya juga sama persis sampai ke percakapannya.
- Negara Pengadopsi Adiknya, Versi India adiknya diadopsi oleh orang tua asal Inggris sedangkan Korea asal Amerika dan semua dialog pertemuan itu sama dan bagian ini cukup membuatku menahan tangis hehe.
- Nasib Pernikahan, Versi Korea lebih masuk akal sih karena meski hamil duluan mereka akhirnya menikah. Kalau versi India terlalu drama pasalnya baru pertama kalinya nonton film India ada pasangan yang enggak menikah namun hidup bersama hehe, yah namanya juga India hehe.
- Fisik Pemeran Utama, duh India mah kelewatan masak kakek usia 70 tahun bisa punya badan yang gitu bagus dan kuat hehe. Eh tapi kalao lihat Salman Khan sih memang awet ya gengs. Sementara versi Korea fisik kakek usia 70 tahun jelas digambarkan dengan pas, jalan tertatih dan badan bungkuk.
Nah kalau kalian penasaran tonton dulu ya terus kasih tahu aku versi mana yang paling kalian suka? Film ini mengingatkanku untuk tidak membebebani anak-anak dengan janji. Bagi kita mungkin kita tak akan menyangka anak kita akan memegang teguh ucapan kita, tapi bagi anak ? Ucapan kita justru kadang menjadi penghalang kebahagiaannya.