Sesuai nama nya camilan ini berasal dari China, sudah lumrah beraneka ragam chinese food mendunia tak ketinggalan Indonesia dimana etnis Tiongha cukup banyak di negara kita. Aku juga akrab dengan teman etnis Tiongha karena pernah bermukim di daerah yang mayoritas Tiongha. Aroma masakan chinese food itu memang khas banget, makanya aku lama mengalami prosmia ketika covid dan yang bikin mual adalah aroma tumis Babi haha, aroma masakan tetangga ini jelas tercium indera penciumanku selama menderita long covid. Perkembangan kuliner membuat satu masakan hadir dalam banyak varian. Ci Cong Fan sendiri tentu saja semula isiannya adalah daging Babi namun kini Ci Cong Fan sudah banyak yang halal karena isiannya diganti Ayam/Daging Sapi bahkan untuk vegetarian juga tersedia isian sayuran.
Chee Cheong Fun
Begitu tulisannya namun beberapa lama ini aku terbiasa melihat tulisannya menjadi Ci Cong Fan. Ketika aku merindukan Ci Cong Fan biasanya hanya beberapa tempat yang aku datangi namun suatu sore aku melihat camilan ini dijual di dekat rumahku, khas penjualnya menggunakan sepeda motor dengan box aluminium di belakangnya membuat aku menoleh dan yakin itu adalah Ci Cong Fan. Begitulah camilan ini kerap diperdagangkan secara keliling menggunakan sepeda motor dengan box aluminium tertutup bertuliskan “Ci Cong Fan Khas Medan’.
Apakah Ci Cong Fan ini? Ci Cong Fan adalah camilan mirip kwitau, lembaran tipisnya terbuat dari tepung beras dan sagu. Adonan Ci Cong Fan adalah tepung beras dan sagu diberi air dan beberapa sendok minyak begitu tercampur rata menjadi adonan (mirip membuat dadar) maka tuangkan adonan dalam wadah tahan panas dan dimasak dengan cara kukus. Setelah lembaran Ci Cong Fan selesai dibuat maka bisa diisi atau dibiarkan polos saja berupa lembaran yang digunting-gunting. Isiannya bisa beragam seperti udang, sayuran dan daging. Kini Ci Cong Fan goreng juga ada jadi lembaran Ci Cong Fan yang sudah diisi dapat pula di goreng.
Ci Cong Fan biasanya disajikan dengan tambahan gorengan seperti talas dan tahu. Untuk sausnya aku lebih menyukai saus yang mirip dimsum atau sedikit lebih encer. Versi orang Medan sausnya adalah siraman kecap asin dan wijen, namun saus bisa mengikuti selera dan aku paling suka saus asam manis ala dimsum. Dulu kalau kangen Ci Cong Fan biasanya aku santap di Kopitiam atau warung yang menjual dimsum. Namun kini kuliner Medan ini sudah bisa sering dijumpai di kaki lima atau mal-mal bahkan di dekat rumah juga sudah banyak yang menjual Ci Cong Fan.
Taburan Bawang Goreng Pelengkap Sajian Ci Cong Fan
Nah istimewanya sajian Ci Cong Fan adalah taburan bawang goreng yang berlimpah. Rasa lembut lembaran Ci Cong Fan dan paduan saus asam manisnya menjadi gurih ketika dikunyah bersamaan dengan bawang goreng. Makanya jangan kaget kalau Ci Cong Fan kalian penuh taburan bawang goreng ya.
Ci Cong Fan Cocok Untuk Menu Buka Puasa
Sebentar lagi kita memasuki Bulan Ramadan dan Ci Cong Fan bisa kalian jadikan salah satu ide untuk menu buka puasa yang mengenyangkan. Jangan lupa kalau kalian hendak membeli Ci Cong Fan ada baiknya bertanya dulu Halal atau tidaknya ya, karena makanan dengan modifikasi tentu saja butuh ekstra kecuali kalau sudah tempat jajanan langganan no worry deh ya. Itu dia kuliner yang membuat kangen dan pengen datang ke Medan Ci Cong Fan camilan khas Medan yang bikin rindu rasa dan suasana.
Bandung belum disambangi Ci Cong fan kayaknya yah xixixi
udah, coba deh cari hehe